Freelancer, Designer, Writer, Jangan Kerja Sendirian Ya, Ntar Gila Loh

Freelancer, agensi kecil, pemilik website, penulis, mereka semua kebanyakan loner atau bekerja sendiri. Revolusi digital memang menguntungkan banyak orang, tapi kebanyakan praktisinya menjadi forever alone. Zaman dulu untuk melakukan sebuah pekerjaan kita butuh tim, sekarang teknologi web membuat kita bisa bekerja sendirian di rumah, di kafe, di perpustakaan. Membebaskan kita dari batasan geografi namun membuat pelakunya terisolir.

Bahaya Menyendiri

Seiring waktu, bekerja sendirian – walaupun kita juga bagian dari sebuah tim – bisa memakan kesehatan mental kita yang akhirnya berpengaruh ke usaha kita. Bahkan jika kita mempunyai tim yang juga membantu mengerjakan proyek tapi mereka piyik alias hijau alias junior, kita juga pasti tetap merasa terisolir.

Jika kita tidak segera menemukan rekan, teman, pasangan yang bisa berbagi ide dan berdiskusi tentang usaha atau proyek kita, bisa dipastikan kita akan mengalami satu atau lebih symptom ini.

1. Hilangnya kreatifitas
Kreatifitas lahir dari interaksi. Menjadi kreatif terus-terusan atau konsisten itu tidak mudah. Ide-ide biasanya lahir dari brainstorming dengan orang lain, sebuah ide bisa terus bergulir dan mengalir. Tanpa orang lain untuk saling melempar ide (atau minimal sekedar melihat reaksi orang lain), pelan-pelan tapi pasti kreatifitas akan pudar. Btw, ngomong sendiri mungkin membantu, tapi cuma sementara (quick fix). Percaya deh, saya sudah coba.

2. Kehilangan percaya diri
Seiring waktu juga kita bisa kehilangan rasa percaya diri dengan kemampuan kita mengolah usaha kita. Terutama jika kita berbuat kesalahan. Tanpa orang lain yang bisa mendorong atau meyakinkan kita, pasti kita mulai ragu-ragu dengan keputusan kita sendiri dan akhirnya trauma dan akhirnya lebih baik nggak ngapa-ngapain selain pencet-pencet remote TV atau nyerut mouse.

3. Terlalu percaya diri
Sementara para penyendiri ada yang jadi nggak pede, ada juga yang terlalu yakin dan super pede yang seharusnya butuh tantangan dan harus sering dipertanyakan ide dan karyanya. Tanpa ada orang yang selalu mempertanyakan ide atau menantang ide kita, bisa dipastikan karya-karya kita akan monoton dan membosankan.

4. Mencapai batas pengetahuan (mentok)
Kita nggak bisa ahli di semua hal, padahal menjalankan sebuah website dan sebuah usaha memerlukan pengetahuan dan ketrampilan yang luas. Ketika bekerja sendirian dan menyelesaikan semua masalah dari zona nyaman kita (sarungan dan belum mandi sambil nulis kode), tiba-tiba tanpa kita sadari pengetahuan dan skill kita mentok dan bingung mau nanya siapa? Mau nanya google dah kehabisan kata kunci. Mau nanya dosen, kita nggak kuliah, mau nanya guru SMA disangka mau ngadain reuni. Nyeh, bingung ah.

5. Memiliki sudut pandang yang sempit
Bekerja sendirian seperti memakai kacamata kuda (mudah-mudahan saya tidak memberikan ide untuk para hipster). Tidak ada sudut pandang lain. Menambahkan mata lain sangat bisa menyelesaikan persoalan kita. Menambah wawasan dan punya sudut lain untuk menyelesaikan tantangan-tantangan pekerjaan kita.

6. Merasa Keteteran
Menjalankan sebuah usaha atau website dagangan bisa membuat kita sangat terbebani. Seringkali kita harus membuat keputusan penting, terutama menyewa orang dan pengeluaran. Membuat keputusan semacam ini sendirian bisa membuat kita stress. Memiliki rekan untuk berbagi akan membuat banyak perbedaan dan meringankan pekerjaan kita.

Jadi mungkin ada yang sudah merasakan salah satu atau lebih dari gejala diatas? Kalau belum coba baca lagi yang tentang terlalu pede. Pengusaha yang baik butuh perspektif lain supaya lebih produktif.

2 thoughts on “Freelancer, Designer, Writer, Jangan Kerja Sendirian Ya, Ntar Gila Loh

  1. ibhe

    This happens to me lho πŸ™‚
    Teman sekerja saya pulang kampung tapi gak balik-balik! Jadinya selama setahun lebih saya kerja sendirian 😦 nyebelin dan bener-bener yang di beberin oleh saudara Anggit ini luar biasa tepat! hahaha Biasanya yang ngalaminlah yang paling bisa memaparkan apa yang tertulis diatas itu πŸ˜€ hahaha

    obtw, ada yang berminat kerja di arab? Soalnya saya bentar lagi mau pulang πŸ™‚ Mesti ada pengganti :p

    Balas

Tinggalkan komentar